Senin, 07 November 2022

Kasat Binmas Polres Tabanan, memberikan ceramah hukum dalam workshop tentang Penanganan kenakalan remaja dan Penanganan stop kekerasan dan bullying pada anak dimasyarakat maupun disekolah.

Pada hari Senin tanggal 7 November 2022 mulai pukul 09.00 wita, bertempat di SMK3 Saraswati Tabanan, seijin bapak Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra, S.I.K., M.H., Kasat Binmas Polres Tabanan AKP I Nengah Widia, S.H., M.H., memberikan giat Workshop dan ceramah Penanganan kenakalan remaja dan Antisipasi Bullying disekolah, bersama dari pemateri I Kadek Ariasa dari KPPAD Propinsi Bali, yang dibuka oleh Kepala Sekolah SMK3 Saraswati Tabanan Dra. Ida Ayu Manik Yuliati. 

Hadir dalam giat :
1.   Kepala Sekolah SMK3 Saraswati Tabanan, 
2.   Kasat Binmas Polres Tabanan, 
3.   KPPAD Propinsi Bali, 
4.   10 Dewan guru SMK3 Saraswati Tabanan, 
5.   76 orang siswa SMK3 Saraswati Tabanan, 

Singkat giat yang dilaksanakan:
1.   Pukul 09.00 wita, giat workshop dibuka oleh Kepala Sekolah SMK3 Saraswati Tabanan, dihadiri oleh para Narasumber dan anak-anak sekolah serta para dewan guru, sekaligus memberi sambutan, 
2.   Pukul 09.10 - 10.30 wita, acara yang disampaikan  oleh Narasumber dari KPPAD Propinsi Bali terkait stop bullying disekolah, serta menyiapkan anak terkena tanda-tanda bullying, serta langkah-langkah yang dilakukan terkena peristiwa kekerasan dan bullying, 
3.   Pukul 10.30 - 13.00 wita, acara sesi Kasat Binmas terkait penanganan terhadap anak yang terkena peristiwa kekerasan dan bullying, termasuk juga bagaimana trik-trik menghindari agar anak-anak tidak terkena peristiwa kekerasan dan bullying, terutama:
a.     terhadap Aman yang Berhadapan dengan Hukum (ABH) sebelum permasalahan dilaporkan kepada penyidik, sedapat mungkin dulu mengisolasi persoalan agar tidak menyebar ke Publik, untuk tidak berdampak terhadap menurunnya psykologis anak dan mental anak, 
b.     mengupayakan persoalan untuk dapat diselesaikan melalui musyawarah dikeluarga agar muncul pendekatan sosiologis kemasyarakatan, namun harus ada muncul penyelesaian hasil musyawarah berupa bangkitnya psykologis anak dan kompensasi untuk timbulnya win-win solution, 
c.      ketika peristiwa tidak dapat diselesaikan secara musyawarah dan dibawa kejalur hukum di Kepolisian, ager terlebih dahulu dilakukan pendekatan humanis menghadirkan pendampingian dari orang tua, dan stiakholder, guna mengedepankan upaya konseling, dan berikutnya baru melalui jalur perundang-undangan sebagaimana peristiwanya yang terjadi, maupun uu yang terkait dengan UU perlindungan anak maupun uu peradilan anak, namun tetap mewaspadai adanya HOAX. 
4.     Pukul 13.30 wita, sesi tanya jawab dengan 3 penanya, dan pukul 14.00 wita, workshop berakhir ditutup oleh Kepala Sekolah.